Lebih Suka

Jari jemarinya mengetikkan banyak hal.

Setelah ini, apa ya?
Ah, tapi ini saja belum selesai

***

Ketika berkumpul dan berbincang ramai, mereka sekarang sudah mulai hitung-hitungan gaji.
Kalo sekian, sekiannya ditabung, sekiannya bisa untuk ini, sekiannya bisa untuk itu.

Ah, iya ya. Hidup setelah ini bukan lagi soal atur mengatur uang beasiswa ya?

Tapi, dibanding duduk di cubicle 9-17
Anaknya masih lebih suka duduk di bangku-bangku depan papan tulis.

Menyenangkan bukan? Mencatat dan mencoret-coret kertas kosong. Mengerti tidak mengerti, toh nanti bisa diulang kembali.

Tapi, dibanding membayangkan pergi ke job fair.
Anaknya masih lebih suka datang ke education fair.

Menyenangkan bukan? Mengumpulkan satu dua prospectus bergambar tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Walau tak tahu nanti akan dibuka lagi atau tidak.

Dibandingkan hitung-hitungan weight benefit antar satu perusahaan dengan perusahaan lain
Anaknya masih lebih suka berselancar dari satu website ke website lain, mengetikkan keyword jurusan ini dan itu

Ah, tapi dunia kerja tidak sekaku itu kok.

***

Dulu, saya juga hanya mempersiapkan diri saya untuk jadi perempuan yang seperti ibu kamu mau itu. Tapi ternyata, Allah memberikan tugas pada saya. Jadi jangan takut. Sebagai perempuan, tentu kamu sudah punya fitrahmu sendiri. Tapi soal tugas kamu lahir di dunia ini, Allah sudah tentukan. Jangan khawatir. Jalani semuanya semaksimal yang kamu bisa. Tetap semangat.

– Bu Kasiyah.

Ya, seperti yang pernah Sheryl Sandberg ceritakan dalam Lean In. Di tingkatan apapun dalam workforce, kontribusi seorang perempuan tetap dibutuhkan. Iya, bekerja di manapun bukan hanya soal duduk diam mengerjakan apa yang menjadi kewajiban kita.

***

Antara mimpi-mimpi dan keinginan-keinginan ‘sederhana’ yang pernah dituliskan dan dilayangkan dalam do’a, ridho orang tua, visi, dan kontribusi.

Ayo kita keliling dunia. Ke antartika. Ke luar angkasa.
Agar lebih banyak lagi yang bisa diceritakan.
Agar lebih banyak lagi pemahaman yang baik yang bertumbuh.

Bismillah, semoga ini yang terbaik.

One thought on “Lebih Suka

Leave a comment