Hello World!

Halo Dunia!

Berasa udah lamaa banget nggak nulis di sini, padahal kalau dilihat lagi sebenarnya post terakhir itu dua tiga bulan yang lalu, hehe.

Stop deh angan-angan pengen bisa bikin tulisan keren di sini. heu. Sedang nggak ingin menulis dengan struktur 4 paragraf: 1 intro 2 body 1 conclusion juga :””)

Jadi tulisan Suci saja seperti biasanya yaa 🙂

In syaa Allah setelah ini akan kembali sering menulis di sini. Segala puji bagi-Nya, dan berkat bantuan, do’a, dan support yang tak henti-hentinya.. masa-masa kritis di tahun ini alhamdulillah sedikit demi sedikit sudah terlalui (meski terntu masih banyaak PRnya :)).

Sebelum memulai tulisan-tulisan setelah ini, ada beberapa disclaimer supaya yang baca nggak bingung: saya tahun ini sedang berusaha mengejar beasiswa S2 dan berjuang mencari universitas (loh, kapan lulusnya Suci? Ya pokoknya alhamdulillah Suci teh sudah lulus S1 :”))

Dan cerita pertama mari kita mulai dengan:

Malam ini saya habis telpon rumah agak lama. Tadi saya mimpi agak aneh, terus jadi penasaran akhirnya konfirmasi ke orang rumah, lanjutlah ngobrol-ngobrol yang lain seperti biasa. Nah, ceritanya kan saya diterima di univ X nih, saya laporan dong ke ayah dan ibu beberapa hari yang lalu setelah dapat unconditional LoA-nya. Terkejutnya saya, si ayah tiba-tiba bilang begini:

“Uni, ayah tadi di kantor udah browsing-browsing soal univ X itu. Ayah udah print-print juga nih info beasiswanya uni. Di sana tuh univnya udah tua gitu ya un? Dari 18- berapa gitu. Terus banyak ya mahasiswa Indonesianya? Ada blog ayah nemu tuh ada banyak foto mahasiwa berjilbabnya. Ohya ayah juga nemu katanya di dekat kampusnya ada rumah makan padang un! Lumayan itu nggak perlu repot-repot masak dan nggak pusing cari makanan halal ya. Ohya uni kapan jadinya berangkatnya? Ada temen perempuannya nggak yang ikut? Uni nanti di sana tinggal di mana? Terus itu kosan di Depok jadi mau disewain aja atau gimana? Di sana tuh dingin katanya ya. Terus kayaknya sekuler juga negaranya, nggak beda-bedain ya agama-agama gitu.”

Suci, 22 tahun (akan segera 23 tahun), dan namanya si Ayah yang biasanya diam sok cool membisu kalo udah urusan anaknya mau pergi jadi nggak kalah cerewet dari si Ibu.

Gemes ih. Pengen deh cerita ke ayah tentang sesuatu. Tapi nanti ya yah. Semoga ada waktunya :”)

Buku dari uni sudah selesai dibaca belum yah? Semoga selalu sehat ya yah.. Allahumma aamiin..

Yosh, postingan selanjutnya tidak akan jauh dari PR draft yang tak kunjung diselesaikan. See you in the next post! 🙂

Yang sedang bahagia,
Suci Fadhilah